Diam, membisu,
menelungkupkan kedua kaki di tengah suasana yang tidak aku inginkan, aku
kembali hadir dengan sejuta kebodohan tentang arti sebuah cinta yang menggebu.
Aku seperti kehilangan
akal, aku terus berusaha menelusuri otakku sendiri dengan stetoskop yang
kuciptakan dari ribuan rasa yang telah menumpuk dalam hati.
Mengapa begitu nyamannya
memikirkanmu hingga jiwa ini bermimpi.
Padahal kita baru kenal,,,aneh bin ajaib. Namamu selalu berada di otak
ku semakin menebal hingga jadi gumpalan. Smoga Kau jg merasakannya. Ngarep.com
Comments
Post a Comment