Inun Ulah Uyuh-Uyuh Midi Kambing AMun Naan Sate Kambing (Pepatah Tuk Perselingkuhan)



Ternyata kalimat ini digunakan para pasutri (pasangan suami istri), untuk melakukan perselingkuhan di luar rumah dengan sembunyi-sembunyi. Tapi kayaknya tepat juga untuk yang masih pacaran. Kenapa membeli satenya saja, dan tidak sekalian membeli Kambingnya? Hal ini dimaksudkan agar perselingkuhan yang dilakukan sebatas have fun (suka sama suka), dan tidak memiliki ikatan, apa lagi sampai melakukan poligami/poliandri, atau pacaran lagi. Bila sampai terjadi perkawinan, bisa celaka dua belas, apa lagi sampai ketahuan maka dipastikan rumah tangga akan berantakan, atau bagi yang masih pacaran akan kandas di jalan.

Mungkin dari sebagian mereka, perselingkuhan sekadar mencari sensasi dan  ingin menunjukan eksistensi kejantanan bagi lelaki. Lain cerita bagi sebagian wanita yang berselingkuh, seorang ahli dari Manchester Metropolitan University di Inggris yang melakukan peneliatian tentang perilaku suatu perselingkuhan pada wanita menyebutkan; wanita berselingkuh karena, Tekanan 43%, Nafsu 17%, Kesepian 26%, dan sisanya karena Ekonomi. Hal ini mematahkan tulisan salah satu kawan yang menyebutkan, motif utama perempauan berselingkuh sebagian besar karena faktor biologis (nafsu) dan ekonomi semata.

Sampai saat ini perselingkuhan masih menjadi penyebab utama perceraian kebanyakan Dari Jejaringan social seperti Facebook, BBM, Twiter dan lain sebagainya. Persoalan selingkuh bagai virus yang melanda, dan acap kali dijadikan “trend mode” baik bagi pasutri maupun pasangan kekasih.

Dari hasil pengamatan penulis saat berada di Tamiang Layang kurang lebih 6 bulan yang lalu, (objektivitas belum dapat dipertanggungjawabkan,hehe), trend perselingkuhan di Kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah (Bahasa Maanyan; Menjadi Jaya Selamanya)  atau yang lebih dikenal secara nasional Kabupaten Barito Timur, ternyata tidak kalah serunya seperti kota-kota besar lain di Indonesia. Bahkan sudah menjadi rahasia umum kalau pasangan berkeluarga yang bekerja full time diluar rumah sering mencari selingan yaitu beselingkuh.

Dari salah satu pelaku selingkuh, Batman (tentu saja nama samaran), dia mengaku melakukan selingkuh hanya sebatas saat ia bepergian keluar kota saja, dan tidak ada niat untuk melanjutkan perselingkuhan tersebut sampai ketahap yang serius, “saya berselingkuh hanya sekadar hiburan, dan kalo sudah pulang dari luar daerah ceritanya selesai sampai disitu aja,” tandasnya.

Dilain sisi, Mira Leka Ni (wkwkwkwk nama az sdh ngeri ini juga nama samaran bos), motifasi yang dilakukannya hingga berbuat serong karena hanya ingin mencari “sesuatu yang lain” atau untuk membuang rasa jenuh. Tapi itu hanya sekadar untuk berhibur, "meskipun begitu, tetep saja sang tunangan menjadi yang nomor satu," ujarnya.

Lain lagi dengan Robin (juga bukan nama sebenaranya) yang berprofesi sebagai pengusaha swasta. Dia mengaku bahwa  melakukan perselingkuhan diluar rumah tanpa sepengetahun isteri memang sudah menjadi kebiasaan, dan sulit untuk ditinggalkannya. Bahkan menurutnya, selingkuh baginya bagai obat awet muda dan membuat pikiran tentram dan cerdas. Meskipun begitu, dalam melakukan perbuatan selingkuh jangan sampai terlena, dalam arti kata tidak sampai berlebihan hingga mengorbankan anak dan istri di rumah.

Istilah yang ia pakai dalam melakukan hubungan selingkuh adalah  "Kenapa harus repot-repot beli kambingnya, kalau bisa beli satenya." Analogi Robin dengan penuturan Maanyan, yang diulangnya dalam bahasa Banjar.

Menurutnya suatu saat akan repot memelihara dan memberi makan kambing, lebih baik membeli kambing yang sudah dimasak. “kalau mau makan sate kambing, buat apa repot-repot sampai membeli dan memelihara kambingnya, kita cukup membeli satenya saja,” katanya.

Dari sekian pelaku perselingkuhan mereka punya kiat dan trik tersendiri untuk menutupi perbuatan selingkuh dari pasangan, tergantung dari bagaimana melakoninya. Ada yang halus, ada pula yang kasar alias terang-terangan.

Tetapi ada juga sebagian orang yang tidak sepedapat dengan prilaku menyimpang tersebut. Mereka mengatakan, apapun alasannya yang dijadikan untuk pembenaran dari tindakan yang salah, yakni berbuat serong dari pasangan hidup yang sah, adalah tindakan yang salah. Berbuat selingkuh adalah penghianatan terhadap ikrar perkawainan dan jalinan kasih yang telah dirajut. Demikian juga dipandang dari kaca mata agama dan hukum sangat bertentangan.

Comments