Dimalam ini entah mengapa tangan ini gatal, dan hati ini terus memaksa tuk menyelesaikan suara hatiku yang ku tulis sore tadi dan inilah hasilnya walaupun gak sebagus tulisan pujangga tapi aku tetap bangga. Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga, salam yang harumnya melebihi kasturi, sejuknya melebihi embun pagi, salam hangat sehangat sinar mentari, salam suci sesuci air telaga Kautsar yang menghilangkan dahaga selama-lamanya, salam penghormatan, kasih dan sayang yang tiada pernah pudar sepanjang masa. Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga, salam yang harumnya melebihi kasturi, sejuknya melebihi embun pagi, salam hangat sehangat sinar mentari, salam suci sesuci air telaga Kautsar yang menghilangkan dahaga selama-lamanya, salam penghormatan, kasih dan sayang yang tiada pernah pudar sepanjang masa. Entah dari mana aku mulai menyusun kata-kata untuk ungkapkan perasaanku ini. Saat kau benar benar pergi, anggaplah aku ada dihadapanmu, memandang wajahmu dan mengagumimu. Sejak pertama aku melihatmu, sejak itu hatiku telah menjadi milikmu. Bahkan jauh sebelum kau mengenalku, aku telah mengagumimu.” Apa masih ingat saat aku comment di fhoto mu”??? Tapi percayalah, dalam hatiku tak pernah pudar rasa cintaku padamu, tak pernah hilang rasa kagumku untukmu, tak pernah sepi hati ini mendzikirkan namamu, semakin hari rinduku semakin tak tertahankan. Hari-hariku selalu diliputi kecemasan, perasaan berdosa yang tiada terkira membuatku selalu memikirkanmu, bukankah manusia yang dianugrahi kasih sayang harus menunjukan rasa sayang tersebut. tapi aku hanya memendam perasaanku, sungguh aku takut termasuk orang-orang yang tidak mensyukuri anugrah-Nya. Karenanya, kuberanikan diriku menuliskan curahan perasaan ini padamu, agar tak ada lagi beban didalam hati dan jiwaku.(Bisa gak yea, entahlah). Sebenarnya tiada pantas sedikitpun aku menuliskan semua ini, tapi demi rasa cinta dan sayangku padamu, Ijinkanlah aku menjadi bagian dari dirimu, belahan dari jiwamu. Semoga dirimu melihat semua ini, sekedar diketahui sambil nulis semua ini tak henti hentinya bening benig embun terus menetes dari mata ini, ku tak tau kenapa???? Pabila dalam ucapanku tiada berkenan dihatimu, maka maafkanlah aku. Dan semoga Tuhan berkenan menyatukan hati kita dalam mahligai cinta.
Comments
Post a Comment