BISAKAH KAU MEMBANTUKU, CINTA?????

BISAKAH KAU MEMBANTUKU, CINTA?????

oleh Uriutu Djaper pada 30 April 2011 jam 2:08
Aku tak tahu apa yang bisa aku tulis hari ini. Aku kehilangan hampir seluruh imajinasi dan inspirasiku. Sepertinya semuanya terbawa olehmu, oleh kepergianmu. Dan kini aku masih terpaku di layar komputer ini hanya untuk mengumpulkan sedikit demi sedikit memori otak yang masih tertinggal di tempurung kepalaku. Aku ingin menulis tentangmu lagi, entah itu akan berhasil kulakukan atau aku hanya akan berakhir menyedihkan karena tak dapat lagi berkelana dengan pikiran serta imajinasiku terutama tentang dirimu.
Sore kemaren saat kau putuskan melepaskanku, dan berlalu dari hidupku, kupikir itulah hal yang terbaik, agar semua hati tak tersakiti olehmu. Sampai hari ini pun aku masih berpikir itu keputusanmu, walaupun bisa kukatakan aku sedikit terlambat untuk menyadari telah ada hati yang terluka karena kita.
Siapa yang salah? Tentu saja aku. Aku tak akan pernah menyalahkan dirimu. Tapi aku sadar semua berawal dari aku, dari pikiran konyolku, imajinasiku yang melewati batas dan tentu saja khayalan serta sedikit nafsu bisa ku bilang yang ingin memiliki dirimu.
Aku tahu kau telah bersamanya, tapi dengan sedikit pikiran liarku yang mulai berkelana tanpa terkendali, aku berusaha memilikimu juga. Saat aku kembali menginjak bumiku setelah hampir lima bulan berimajinasi bersamamu aku baru sadar, ada hati yang terluka karena kita, bukan satu hati tapi lebih banyak dari yang aku kira sebelumnya.
Apa yang bisa aku lakukan setelah itu? Melepaskanmu, cintamu serta semua tentang dirimu dari hatiku, pikiranku dan menunjukkan jalan untuk kau pulang kembali bersama dia yang aku sebut orang yang beruntung memilikimu.
Dan setelah beberapa jam tanpa dirimu, aku masih belum bisa melupakanmu cinta. Tolong cinta, bantu aku melupakanmu, bantu aku meniadakan rasa yang bersarang di hatiku, tolonglah cinta sekali ini saja aku memohon padamu.
Aku harus membakar dan mendidihkan hati, otak dan jiwaku agar semua kenangan tentang dirimu segera menguap bersama separuh imajinasi dan inspirasiku yang telah aku relakan pergi bersamamu. Tapi sekarang aku kebingungan mencari nyala yang tepat untuk itu.(Ini untuk yang terakhir ku dalam Dunia maya)

Comments